Tugas IPS contoh makalah tentang VOC di indonesia lengkap dengan kata pengantar
- untuk kata pengantar silahkan baca laman ini contoh kata pengantar yang baik dan benar
BAB IPENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kedudukan Belanda di Nusantara berlangsung pada tahun 1596-1942
diawali dengan kedatangan armada dagang Belanda di bawah pimpinan Cornelis de
Houtman pada tahun 1596 yang berlabuh di Banten
. Mulanya mencari barang dagangan atau rempah rempah akan tetapi kemudian Belanda bukan sekedar ingin berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Nusantara. Pada tahun 1596 awal penjajahan Belanda di Nusantara dengan mendirikan persekutuan dagang yang bernama VOC (Vereeningde Oost-indische Compagnie) atau persekutuaan dagang India timur yang dibantu oleh pemerintahan Belanda.
. Mulanya mencari barang dagangan atau rempah rempah akan tetapi kemudian Belanda bukan sekedar ingin berdagang biasa, melainkan ingin menguasai dan menjajah Nusantara. Pada tahun 1596 awal penjajahan Belanda di Nusantara dengan mendirikan persekutuan dagang yang bernama VOC (Vereeningde Oost-indische Compagnie) atau persekutuaan dagang India timur yang dibantu oleh pemerintahan Belanda.
Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara
Eropa, yaitu Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, Perancis dan Belanda,
untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur. Untuk menghadapai
masalah ini, oleh Staaten Generaal di Belanda, VOC diberi wewenang memiliki
tentara yang harus mereka biayai sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai hak,
atas nama Pemerintah Belanda -yang waktu itu masih berbentuk Republik- untuk
membuat perjanjian kenegaraan dan menyatakan perang terhadap suatu negara.
Wewenang ini yang mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti VOC, dapat
bertindak seperti layaknya satu negara.
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana Kemaharajaan VOC Diindonesia?
C.
Tujuan
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan
dan untuk membuka jendela pengetahuan tentang Kemaharajaan VOC diindonesia yang
meliputi proses berdiri, hak-hak istimewa, tujuan, dan proses pembubaran VOC.
Harapan kami adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi kami sendiri,
akan tetapi bermanfaat juga bagi meraka yang membutuhkan untuk referensi
ataupun bahan bacaan semata.
BAB IIPEMBAHASAN
A.
BERDIRINYA VOC
Kongsi Perdagangan Hindia Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie
atau VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 Yang disulkan oleh Johan Van
Oldebanevelt untuk menggabungkan perdagangan (VOC). VOC adalah
persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas
perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula VWC yang merupakan
persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai
perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan
pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham.
Penyebab didirikannya VOC:
1.
mengatasi persaingan tidak sehat
2. sekaligus mematahkan dominasi
Portugis
VOC dipimpin oleh tujuh belas direktur. Mereka dikenal dengan
sebutan Heeren Zeventien. Meskipun sebenarnya VOC
merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa karena
didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa.
Misalnya VOC boleh memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara
lain. Bisa dikatakan VOC adalah negara dalam negara.
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap
perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan
dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil
rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang
dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus
menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau
mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau
tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan
pala.
VOC (Perkumpulan Dagang India Timur). Di masa
itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu Portugis,
Spanyol kemudian juga Inggris, Perancis dan Belanda, untuk memperebutkan
hegemoni perdagangan di Asia Timur. Untuk menghadapai masalah ini, oleh Staaten
Generaal di Belanda, VOC diberi wewenang memiliki tentara yang harus mereka
biayai sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai hak, atas nama Pemerintah
Belanda -yang waktu itu masih berbentuk Republik- untuk membuat perjanjian
kenegaraan dan menyatakan perang terhadap suatu negara. Wewenang ini yang
mengakibatkan, bahwa suatu perkumpulan dagang seperti VOC, dapat bertindak
seperti layaknya satu negara.
Perusahaan ini mendirikan markasnya di
Batavia (sekarang Jakarta) di pulau Jawa. Pos kolonial lainnya juga didirikan
di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian menjadi Indonesia, seperti di
kepulauan rempah-rempah (Maluku), yang termasuk Kepulauan Banda di mana VOC
manjalankan monopoli atas pala dan fuli. Metode yang digunakan untuk mempertahankan
monompoli termasuk kekerasan terhadap populasi lokal, dan juga pemerasan dan
pembunuhan massal.
Pos perdagangan yang lebih tentram di
Deshima, pulau buatan di lepas pantai Nagasaki, adalah tempat satu-satunya di
mana orang Eropa dapat berdagang dengan Jepang.
Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan pada 1610 Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614), namun ia memilih Jayakarta sebagai basis administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman menjadi Gubernur VOC di Ambon (1605 – 1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk Maluku (1621 – 1623).
Tahun 1603 VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan pada 1610 Pieter Both diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama (1610-1614), namun ia memilih Jayakarta sebagai basis administrasi VOC. Sementara itu, Frederik de Houtman menjadi Gubernur VOC di Ambon (1605 – 1611) dan setelah itu menjadi Gubernur untuk Maluku (1621 – 1623).
B.
Kemaharajaan VOC
Dalam upaya memperlancar aktivitas
organisasi, VOC pada tahun 1610 memutuskan untuk membentuk jabatan Gubernur
Jendral yang pada waktu itu berkedudukan di Maluku. Pieter
Both sebagai orang pertama yang menduduki posisi itu.
Tindakan VOC dengan adanya hak
octroi sangat merugikan bangsa Indonesia. Hak octroi seolah
ijin usaha kepanjangan tangan pemerintah Belanda, bahkan bisa dikatakan VOC
sebagai sebuah ‘negara dalam negara’.
VOC memiliki hak-hak istimewa yang tercantum dalam Oktrooi
(Piagam/Charta) tanggal 20 Maret 1602, meliputi:
1.
Hak monopoli untuk berdagang
dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat
Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri
2.
Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat
bertindak layaknya suatu negara untuk:
a.
memelihara angkatan perang
b.
memaklumkan perang dan
mengadakan perdamaian
c.
merebut dan menduduki
daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda
d.
memerintah daerah-daerah
tersebut
e.
menetapkan/mengeluarkan
mata-uang sendiri
f.
memungut pajak.
3.
Berikut adalah hal-hal yang
terjadi di Indonesia ketika VOC berkuasa di Indonesia:
a. Maret
1602 - Belanda berusaha memonopoli
perdagangan rempah-rempah dengan membentuk suatu kongsi dagang bernama VOC
(Vereenigde Oost-Indische Compagnie).
b.1603 - VOC telah membangun pusat perdagangan pertama yang tetap di
Banten namun tidak menguntungkan kerena persaingan dengan para pedagang
Tionghoa dan Inggris.
c. Februari
1605 - Armada VOC bersekutu dengan Hitu menyerang
kubu pertahanan Portugis di Ambon dengan imbalan VOC berhak sebagai pembeli
tunggal rempah-rempah di Hitu.
d.1602 - Sir James Lancaster kembali ditunjuk memimpin pelayaran yang
armada berisi orang-orang The East India Company dan tiba di Aceh untuk
selanjutnya menuju Banten.
e. 1604 - Pelayaran yang ke-2 maskapai Inggris yang dipimpin oleh Sir Henry
Middleton, maskapai ini berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon dan Banda.
Akan tetapi di wilayah yang mereka kunjungi ini mendapat perlawanan yang keras
dari VOC.
f. 1610
- Ambon dijadikan pusat VOC, dipimpin
seorang-gubernur jendral. Tetapi selama 3 orang gubernur-jendral, Ambon tidak
begitu memuaskan untuk dijadikan markas besar karena jauh dari jalur-jalur
utama perdagangan Asia.
g.1611
- Inggris berhasil mendirikan kantor dagangnya di
bagian Indonesia lainnya, di Sukadana (Kalimantan barat daya), Makassar,
Jayakerta, Jepara, Aceh, Priaman, Jambi.
h.1618 - Des Banten mengambil keputusan untuk menghadapi Jayakarta dan VOC
dengan memaksa Inggris untuk membantu, dipimpin laksamana Thomas Dale.
i.1619 - Ketika VOC akan menyerah pada Inggris, secara tiba-tiba muncul
tentara Banten menghalangi maksud Inggris. Karena Banten tidak mau pos VOC di
Batavia diisi oleh Inggris. Akibatnya Thomas Dale melarikan diri dengan
kapalnya; Banten menduduki kota Batavia.
j. 12
Mei 1619 - Pihak Belanda mengambil
keputusan untuk memberi nama baru Jayakarta sebagai Batavia.
k. 30
Mei 1619 - Jan Pieterszoon Coen melakukan
penyerangan terhadap Banten, memukul mundur tentara Banten. Membangun Batavia
sebagai pusat militer dan administrasi yang relatif aman bagi pergudangan dan
pertukaran barang-barang, karena dari Batavia mudah mencapai jalur-jalur
perdagangan ke Indonesia bagian timur, timur jauh, dari Eropa.
l. 1619 - Jan Pieterszoon Coen ditunjuk menjadi gubernur-jendral VOC. Dia
menggunakan kekerasan, untuk memperkokoh kekuasaannya dia menghancurkan semua
yang merintangi. Dan menjadikan Batavia sebagai tempat bertemunya kapal-kapal
dagang VOC.
m.1619 - Terjadi migrasi orang Tionghoa ke Batavia. VOC menarik sebanyak
mungkin pedagang Tionghoa yang ada di berbagai pelabuhan seperti Banten, Jambi,
Palembang dan Malaka ke Batavia. Bahkan ada juga yang langsung datang dari Tiongkok.
Di sini orang-orang Tionghoa sudah menjadi suatu bagian penting dari
perekonomian di Batavia. Mereka aktif sebagai pedagang, penggiling tebu,
pengusaha toko, dan tukang yang terampil.
n. 1620 - Dalam rangka mengatasi masalah penyeludupan di Maluku, VOC
melakukan pembuangan, pengusiran bahkan pembantaian seluruh penduduk Pulau
Banda dan berusaha menggantikannya dengan orang-orang Belanda pendatang dan
mempekerjakan tenaga kerja kaum budak.
o. 1623 - VOC melanggar kerjasama dengan Inggris, Belanda membunuh 12 agen
perdagangan Inggris, 10 orang Inggris, 10 orang Jepang; 1 orang Portugis
dipotong kepalanya.
p. 1637 - VOC yang telah beberapa lama di Maluku tidak mampu memaksakan
monopoli atas produksi pala, bunga pala, dan yang terpenting, cengkeh.
Penyeludupan cengkeh semakin berkembang, muncul banyak komplotan-komplotan yang
anti dengan VOC. Gubernur-Jendral Antonio van Diemen melancarkan serangan
terhadap para penyeludup dan pasukan-pasukan Ternate di Hoamoal.
q. 1638
- Van Diemen kembali ke Maluku dan berusaha membuat
persetujuan dengan raja Ternate dimana VOC bersedia mengakui kedaulatan raja
Ternate atas Seram, Hitu serta menggaji raja sebesar 4.000 real/tahun dengan
imbalan bahwa penyeludupan cengkeh akan dihentikan dan VOC diberi kekuasaan de
facto atas Maluku. Akan tetapi persetujuan ini gagal.
r. 1656 - Seluruh penduduk Ambon yang tersisa dibuang. Semua tanaman
rempah-rempah di Hoamoal dimusnahkan dan akibatnya daerah tersebut tidak
didiami manusia kecuali jika ekspedisi Hongi (armada tempur) melintasi wilayah
itu untuk mencari pohon-pohon cengkeh liar yang harus dimusnahkan.
s. 1660 - Armada VOC yang terdiri dari 30 kapal menyerang Gowa,
menghancurkan kapal-kapal Portugis.
t. 1670 - VOC telah berhasil melakukan konsolidasi kedudukannya di
Indonesia Timur. Pihak Belanda masih tetap menghadapi
pemberontakan-pemberontakan tetapi kekuatannya tidak begitu besar.
u.1670 - VOC menebangi tanaman rempah-rempah yang tidak dapat diawasi,
Hoamoal tidak dihuni lagi, orang Bugis dan Makassar meninggalkan kampung
halamannya. Banyak orang-orang Eropa dan sekutu-sekutu yang tewas, semata-mata
guna mencapai tujuan VOC untuk memonopoli rempah-rempah.
v. 1674
- Pulau Jawa dalam keadaan yang memprihatinkan, kelaparan
merajalela, berjangkit wabah penyakit, gunung merapi meletus, gempa bumi,
gerhana bulan, dan hujan yang tidak turun pada musimnya
w.1682 - Pasukan VOC dipimpin Francois Tack dan Isaac de Saint Martin
berlayar menuju Banten guna menguasai perdagangan di Banten. VOC merebut dan
memonopoli perdagangan lada di Banten. Orang-orang Inggris mengundurkan diri ke
Bengkulu dan Sumatera Selatan satu-satunya pos mereka yang masih ada di
Indonesia.
Orang-orang VOC mulai menampakkan sifatnya yang
congkak, kejam, dan ingin menang sendiri. VOC ingin mengeruk keuntungan
sebesar-besarnya melalui monopoli perdagangan. VOC mulai ikut campur dalam
berbagai konflik antara penguasa yang satu dengan penguasa yang lain. Beberapa
kerajaan di yang Perubahan sikap VOC itu telah menimbulkan kekecewaan bagi
rakyat dan penguasa di Indonesia. Perubahan sikap itu terutama sekali terjadi
pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal VOC yang kedua yaitu Jan Pieterzoon
Coen.
Untuk dapat menguasai Jayakarta, JP Coen kemudian
membangun benteng-benteng di sekitar loji VOC, sehingga loji semakin besar.
Bahkan pada tahun 1619 VOC menyerbu dan membakar kota Jayakarta. Di atas
reruntuhan kota itu kemudian dibangun kota baru yang dinamakan Batavia.
Dengan dibangunnya benteng-benteng dan loji-loji sebagai
pusat kegiatan VOC, maka jalur-jalur perdagangan di kepulauan Nusantara telah
dikendalikan oleh VOC. Untuk mengendalikan kegiatan monopoli perdagangan
rempah-rempah di Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, diadakan Pelayaran
Hongi.
Pelayaran Hongi yaitu
pelayaran keliling menggunakan perahu jenis kora-kora yang dipersenjatai untuk
mengatasi perdagangan gelap atau penyelundupan rempah-rempah di Maluku.
Pelayaran ini juga disertai Hak Ekstirpasi, yaitu hak untuk
membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
Pada
tahun 1700 –an, VOC berusaha menguasai daerah-daerah pedalaman yang banyak
menghasilkan barang dagangan. Imperialisme pedalaman ini sasarannya kerajaan
Banten dan Mataram, karena daerah ini banyak menghasilkan barang-barang
komoditas seperti beras, gula merah, jenis-jenis kacang dan lada.
Tindakan
VOC yang sewenang-wenang, sangat keras, dan kejam menimbulkan perlawanan rakyat
Indonesia. Perlawanan terhadap monopoli VOC terjadi dimana-mana seperti di
Mataram, Banten, Makasar dan Maluku.
Kebijakan-kebijakan
VOC selama berkuasa di Indonesia sejak tahun 1602 – 1799 antara lain dapat
dirangkum sebagai berikut :
1.
Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan
mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdagangan.
2.
Melaksanakan politik devide et
impera ( memecah dan menguasai ) dalam rangka untuk
menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia.
3.
Untuk memperkuat kedudukannya dirasa
perlu mengangkat seorang pegawai yang disebut Gubernur Jendral.
4.
Melaksnakan sepenuhnya Hak
Octroi yang ditawarkan pemerintah Belanda.
5.
Membangun pangkalan / markas VOC yang
semula di Banten dan Ambon, dipindah dipusatkan di Jayakarta ( Batavia).
6.
Melaksanakan pelayaran
Hongi ( Hongi tochten ).
7.
Adanya Hak Ekstirpasi,
yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan.
8.
Adanya verplichte leverantien (
penyerahan wajib ) dan Prianger Stelsel ( system
Priangan )
9.
Prianger Stelsel (
system Priangan , penyerahan wajib) dimulai tahun 1723 Masyarakat di Priangan
dikenai aturan wajib kerja menanam kopi dan menyerahkan hasilnya kepada
kompeni. Wajib kerja ini sama dengan kerja paksa / rodi, rakyat tanpa diberi
upah, menderita dan miskin
kebijakan
VOC tersebut sangat berpengaruh bagi rakyat Indonesia . Pengaruh dari kebijakan VOC bagi rakyat Indonesia
antara lain :
1.
Kekuasaan
raja menjadi berkurang atau bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC.
2.
Wilayah kerajaan terpecah-belah dengan melahirkan
kerajaan dan penguasa baru dibawah kendali VOC.
3.
Hak octroi ( istimewa ) VOC, membuat
masyarakat Indonesia menjadi miskin, menderita, mengenal ekonomi uang, mengenal
sistem pertahanan benteng, etika perjanjian dan prajurit bersenjata modern
(senjata api, meriam ).
4.
Pelayaran Hongi, bagi penduduk Maluku khususnya, dapat dikatakan
sebagai suatu perampasan, perampokan, pemerkosaan, perbudakan dan
pembunuhan.
5.
Hak Ekstirpasi bagi
rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan atau sumber penghasilan yang
bisa berlebih.
C. Kemunduran VOC
Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami kemunduran karena
beberapa sebab sehingga dibubarkan . Kemunduran VOC disebabkan oleh
hal-hal berikut :
1.
Banyak korupsi yang dilakukan
pegawai-pegawai VOC.
2.
Anggaran pegawai terlalu besar sebagai
akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC.
3.
Biaya perang untuk memadamkan
perlawanan rakyat sangat besar.
4.
Persaingan dengan kongsi dagang bangsa
lain, seperti kongsi dagang portugis (Compagnie des indies) dan kongsi dagang inggris
(East Indian Company).
5.
Utang VOC yang sangat besar.
6.
Pemberian deviden kepada pemegang saham
walaupun usahanya mengalami kemunduran.
7.
Berkembangnya paham liberalisme
sehinggal monopoli perdagangan yang diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan.
8.
Pendudukan Prancis terhadap negeri
Belanda pada tahun 1795. Prancis memiliki musuh utama Inggris yang berada di
India untuk meluaskan jajahannya di Asia Tenggara. Badan seperti VOC tidak
dapat diharapkan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris sehingga VOC harus
dibubarkan.
D. Pembubaran VOC
Menjelang abad
ke-18, VOC mengalami kebangkrutan yang ditandai dengan memburuknya kondisi
keuangan VOC dan menumpuknya utang-utang VOC. Korupsi merupakan sebab utama
kebangkrutan itu. Hal itu diperparah oleh hutang peperangan VOC dengan rakyat
Indonesia dan Inggris dalam memperebutkan kekuasaan di bidang perdagangan yang
semakin menumpuk.
Sebab lainnya
adalah kemerosotan moral di antara penguasa akibat sistem monopoli perdagangan.
Keserakahan VOC membuat penguasa setempat tidak sungguh-sungguh membantu VOC
dalam memonopoli perdagangan. Akibatnya, hasil panen rempah-rempah yang masuk
ke VOC jauh dari jumlah yang diharapkan.
Hal utama lainnya
adalah ketidakcakapan para pegawai VOC dalam mengendalikan monopoli. Akibatnya
verplichte leveranties (penyerahan wajib) dan Preanger Stelsel (Aturan
Priangan) tidak berjalan semestinya. Kedua aturan itu tadinya dimaksudkan untuk
mengisi kas VOC yang kosong. Verplichte leveranties mewajibkan tiap daerah
mneyerahkan hasil bumi berupa lada, kayu, beras, kapas, nila, dan gula dengan
harga yang ditentukan VOC.
Sedangkan
Preanger-stelsel mewajibkan rakyat Priangan menanam kopi dan menyerahkan hasil
panennya kepada VOC, juga dengan tarif yang ditentukan VOC. Sementara itu,
perang antara Belanda dan Ingrris terjadi juga di Asia. Armada kapal EIC
berturut-turut merebut kedudukan VOC di Persia, Hindustan, Sri Lanka, sampai
Malaka.
Menyadari ancaman
itu, Republik Bataaf mulai bertindak keras kepada VOC. Selain VOC tidak dapat diandalkan
lagi dalam menghadang serangan Inggris, persoalan internal yang berarut-larut
dalam tubuh VOC dan anggaran VOC yang menyedot uang Negara membuat pemerintah
Republik Bataaf mencabut Hak Octrooi izin usaha VOC dan pada 31 Desember 1799
VOC pun dibubarkan.
BAB IIIPENUTUP
Kesimpulan
Awal masuk bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara khususnya bangsa Belanda
sedikit banyaknya mempengaruhi dan merubah tatanan kehidupan Bangsa Indonesia
terutama dalam bidang perekonomian di Indonesia pada saat itu. Dengan
terbentuknya persatuan kongsi dagang Belanda pada tahun 1602 dengan nama VOC
(Verenigde Oost Indische Company) merupakan tonggak awal eksistensi Belanda di
Nusantara dalam perdagangan (khususnya rempah-rempah) .
Dalam peranannya di Nusantara khususnya Maluku, VOC mulai melakukan
politik monopoli perdagangan yang berdampak pada kesengsaraan rakyat Maluku,
bukan semata-mata karena politik monopolinya saja tapi di tambah lagi oleh
perlakuan semena-mena VOC terhadap rakyat Maluku.
Pada pertengahan Abad ke-8 VOC mengalami kemunduran, sehingga VOC
dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 dengan hutang 136,7 juta gulden dan
kekayaan yang ditinggalkan berupa kantor dagang, gudang, benteng, kapal serta
daerah kekuasaan di Indonesia.
- untuk kata pengantar silahkan kunjungi laman ini contoh kata pengantar yang baik dan benar
mantap gan .. makasih ya atas makalahnya .. kebetulan lagi cari materi nih tentang makalah VOC ..
BalasHapusoh iya , sma - sama, tetap kunjungi blog ini ya heheh
Hapusterima kasih
Thanks Gan .. Ane Jadi Ga Ribet lagi Dari Awal Tentang Makalah VOC :D
BalasHapusiya sama-sama , oh iya mas, terima kasih sudah kunjungi blog ini ya, :) .
Hapussemoga bermanfaat :)