pengertian dan penjelasan RAID beserta gambarnya lengkap
1.
Pengertian
RAID, singkatan dari Redundant Array
of Independent Disk, merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan
data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur toleransi
kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan
menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan menggunakan
perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah.
2.
Konsep dasar RAID
Ada beberapa
konsep kunci di dalam RAID:
a. mirroring (penyalinan data ke lebih dari
satu buah hard disk),
b. striping
(pemecahan data ke beberapa hard disk) dan
c. juga koreksi kesalahan, di mana
redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat
dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault
tolerance/toleransi kesalahan).
3.
Struktur Raid
Raid memiliki 3 struktur antara lain :
a.
RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap
sebagai sistem tunggal disk.
b.
Data didistribusikan ke drive fisik array.
c.
Kapasitas redunant disk digunakan untuk
menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi
masalah atau kegagalan disk
4.
Level – level Raid
RAID dapat dibagi menjadi 8 level yang
berbeda, yaitu level 0, level 1, level 2, level 3, level 4, level 5, level 6,
level 0+1 dan 1+0. Setiap level tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya.
: Berikut level – level RAID :
a.
RAID level 0
RAID
level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa
redundansi. Jadi hanya menyimpan melakukan striping blok data ke dalam beberapa
disk. Level ini sebenarnya tidak termasuk ke dalam kelompok RAID karena tidak
menggunakan redundansi untuk peningkatan kinerjanya.
b.
RAID level 1
RAID
level 1 ini merupakan disk mirroring, menduplikat setiap disk. Cara ini dapat meningkatkan
kinerja disk, tetapi jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat,
sehingga biayanya menjadi sangat mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan disk
mirroring) data pada suatu partisi hard disk disalin ke sebuah partisi di hard
disk yang lain sehingga bila salah satu rusak , masih tersedia salinannya di
partisi mirror.
c.
RAID level 2
RAID level 2 ini merupakan
pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC).Jadi, jika salah satu bit
pada data berubah, paritas berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang
tersimpan. Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk,
data dapat dibentuk kembali dengan membaca error-correction bit pada disk lain.
d.
RAID level 3
RAID level 3 merupakan
pengorganisasian dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir
sama dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID Level 3 ini hanya memerlukan
sebuah disk redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak
menggunakan ECC, melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk
sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi
data. Selain itu juga menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara
paralel.
e.
RAID level 4
RAID level 4 merupakan
pengorganisasian dengan paritas blok interleaved, yaitu menggunakan striping
data pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang
terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika
sebuah disk gagal, blok paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali
blok-blok data pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data
tinggi, karena setiap disk-disk data dapat diakses secara paralel.
f.
RAID level 5
RAID level 5 merupakan
pengorganisasian dengan paritas blok interleaved tersebar. Data dan paritas
disebar pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah
satu dari disk menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data.Sebuah
paritas blok tidak menyimpan paritas untuk blok data pada disk yang sama,
karena kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang bersama dengan
paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki. Penyebaran paritas pada
setiap disk ini menghindari penggunaan berlebihan dari sebuah paritas disk
seperti pada RAID level 4.
g.
RAID level 6
RAID level 6 disebut juga
redundansi P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan
tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID
level 6 melakukan dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam
blok-blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Keuntungan dari RAID level
6 ini adalah kehandalan data yang sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data
hilang, kegagalan harus terjadi pada tiga buah disk dalam interval rata-rata
untuk perbaikan data (Mean Time To Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti
waktu pada saat penulisan data, karena setiap penulisan yang dilakukan akan
mempengaruhi dua buah paritas blok.
h.
RAID level 1+0
Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-disk di-mirror secara
berpasangan, dan kemudian hasil pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini
mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai contoh, jika
sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh strip-nya tidak dapat diakses, hanya
sebagian strip saja yang dapat diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang
gagal tersebut tidak dapat diakses, tetapi pasangan mirror-nya masih dapat
diakses, yaitu disk-disk selain dari disk yang gagal.
i.
RAID level 0 + 1
RAID level 0+1 ini merupakan kombinasi dari RAID level
0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik, sedangkan RAID level 1
memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama pentingnya.
Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip tersebut di-mirror ke
disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data yang sama.
Terus kunjungi blog
aksell17 ini ya J
Insa Allah saya
akan terus mengupdate blog ini setiap hari nya
Semoga bermanfaat !!!
0 komentar:
Posting Komentar